Siapa yang tidak kenal dengan "Waduk Seloromo Gembong Pati" tentunya banyak yang mengetahuinya bahkan dari para pembaca sendiri sudah pernah mengunjunginnya,Waduk ini adalah salah satu objek wisata di daerah gembong selain "Waduk Gunung Rowo Pati", Waduk Gembong ini sering kali memakan korban, bahkan beberapa waktu lalu penulis melihat sendiri efakuasi pengangkatan jasat korban ganasnya Waduk Gembong,memang Mitos masyarakat sekitar meyakini bahwa di Area waduk terdapat penunggu secara gaib, tetapi penulis sendiri tidak begitu tertarik dengan hal-hal yang berbahu klenik tersebut
Membicarakan tentang banyaknya korban yang banyak berjatuhan maka untuk sekarang ini Pemerintah Daerah Pati membuat pagar di Area "setoreng" atau jembatan d waduk, hal ini tidak hanya untuk mengantisipasi berjatuhan korban saja tetapi kelihatannya supaya area jembatan setoreng tidak mudah rusak, sebelum ditutup jembatan ini sering kali di buat berfoto ataupun sekedar jalan-jalan di jembatan, penulis sendiri paling suka di area ini, untuk sekedar menikmati malam dengan penghangat beer ataupun anggur, pokoknya cocok banget deh, tetapi untuk sekarang ini tidak bisa lagi,
Berikut foto terbaru waduk seloromo gembong setelah diberi pagar dibagian storeng
Membicarakan tentang banyaknya korban yang banyak berjatuhan maka untuk sekarang ini Pemerintah Daerah Pati membuat pagar di Area "setoreng" atau jembatan d waduk, hal ini tidak hanya untuk mengantisipasi berjatuhan korban saja tetapi kelihatannya supaya area jembatan setoreng tidak mudah rusak, sebelum ditutup jembatan ini sering kali di buat berfoto ataupun sekedar jalan-jalan di jembatan, penulis sendiri paling suka di area ini, untuk sekedar menikmati malam dengan penghangat beer ataupun anggur, pokoknya cocok banget deh, tetapi untuk sekarang ini tidak bisa lagi,
Berikut foto terbaru waduk seloromo gembong setelah diberi pagar dibagian storeng
wah bagus kang,,, hehehe anti klik kanan sisan,
ReplyDeletesip sangat membantu artikelnya,heheheh
ReplyDeleteMengingatkanku akan riuhnya suasana ketika pintu storage dibuka. Yang sekadar mencari hiburan, yang benar benar ingin menangkap ikan, berbaur menjadi satu. Semoga pemasangan pembatas ini bisa meminimalisir "kecelakaan" yang selama ini mewarnai usia waduk ini. Zaman dulu, waduk masih terkesan angker, apalagi kisah meninggalnya para pekerja romusha yang letih di bawah pengawasan penjajah yang membangun fasilitas pengairan ini. Saat zaman semakin maju keangkerannya pun semakin menipis. Waduk pun distigmakan sebagai tempst wisata total. Kearifan dan nilai2 sosial semakin terlupakan. Semoga warga menyadari pemasangan pagar bukanlah keangkuhan untuk mengurangi kenikmatan menyetubuhi pesona waduk ini, melainkan sebagai pengaman......salam dari tanjungpinang
ReplyDeletehalo nung , tak kusangka nemu di blog ini .
DeleteMasih baru di pati! Ternyata asyik juga ya :-) salam kenal
ReplyDeletesaya dari gembong gan. . wahh bnyak yang bunuh diri disini
ReplyDeleteiyo ancen akeh do bunuh diri kok
ReplyDelete